Wednesday, September 14, 2016

Apa Jadinya Jika Terjadi Perang Jeruk

Posted by Prismayanto Raharjo on Wednesday, September 14, 2016


Tempat Terjadinya Perang Jeruk
Jeruk yang bisa dikonsumsi sehari hari, kini dijadikan sebagai alat lempar dan perang. Kebiasaan ini dilakukan setiap tahunnya disebuah kota kecil di daerah Itilia Utara, kota Ivree. Paling tidak perang jeruk dilakukan selama 3 hari berturut - turut. Jika anda ingin berkunjung ke Italia dan mau menyaksikan acara ini, maka datanglah pada bulan Februari. 

 

 

Jenis Jeruk yang digunakan dalam Perang Jeruk

 

Jenis jeruk yang lazim digunakan pada perang jeruk adalah Orange yang biasa dikonsumi. Paling tidak selama masa perang jeruk kota Ivrea menyediakan 56.000 peti jeruk atau sekita 400 ton jeruk. Jeruk yang digunakan pada umumnya adalah jeruk yang tidak layak konsumsi dan sudah mulai membusuk, walaupun terkadang jeruk layak konsumsi pun digunakan dalam berperang.

Asal Cerita Terjadi Perang Jeruk

 

Peristiwa perang Jeruk dimulai pada kota Ivrea sekitar abad ke 19 ketika Rakyat Ivrea pada waktu itu melakukan pemberontakan melawan kaum feodal. Awalnya yang dijadikan sebagai bahan lemparann adalah makanan, kemudian buah apel dan kacang-kacangan, lalu terakhir dan sampai saat ini adalah buah jeruk. Kini sejarah tersebut sudah menjadi tradisi turun temurun yan dilakukan tiap tahunnya.

Cedera Akibat Perang Jeruk

 

Yang namanya perang pastinya akan memberikan dampak khusunya secara fisik dipelaku. Tidak jarang para peserta perang jeruk medapatkan cidera akibat lemparan buah jeruk terutama yang mengarah pada bagian muka dan hidung. Dengan demikian redaksi belum pernah membaca terjadi jatuh korban akibat perang jeruk.

Berikut adalah rangkuman gambar yang menarik ketika terjadi perang jeruk. 





Tradisi yang unik dan cukup membuat kita berkesimpulan bahwa perang jeruk termasuk dalam kegiatan mubazir karena membuang makanan secara sia-sia. Akan tetapi Itulah tradisi yang terus berulang setiap tahunnya.


Newest
You are reading the newest post

No comments:

Post a Comment